Welcome to my blog

terimakasih sobat udah berkunjung ke blog sederhana saya ini, semoga menyenangkan dan bermanfaat...

Wednesday, November 30, 2011

Radja - Paris Barantai

<iframe src="http://www.stafaband.info/embed-37291.html" width=100% height=70 scrolling="no" frameborder=0></iframe>

Daftar Nama Lagu Daerah Indonesia :

come on , let's we learn these traditional songs....
Lagu Ampar-Ampar Pisang berasal dari daerah provinsi Kalimantan Selatan
Lagu Anak Kambing Saya berasal dari daerah provinsi NTT
Lagu Angin Mamiri berasal dari daerah provinsi Sulawesi Selatan
Lagu Anju Ahu berasal dari daerah provinsi Sumatra Utara
Lagu Apuse berasal dari daerah provinsi Papua
Lagu Ayam Den Lapeh berasal dari daerah provinsi Sumatra Barat
Lagu Barek Solok berasal dari daerah provinsi Sumatra Barat
Lagu Batanghari berasal dari daerah provinsi Jambi
Lagu Bolelebo berasal dari daerah provinsi Nusa Tenggara Barat
Lagu Bubuy Bulan berasal dari daerah provinsi Jawa Barat
Lagu Bungong Jeumpa berasal dari daerah provinsi NAD
Lagu Burung Tantina berasal dari daerah provinsi Maluku
Lagu Butet berasal dari daerah provinsi Sumatra Utara
Lagu Cik-Cik Periuk berasal dari daerah provinsi Kalimantan Barat
Lagu Cing Cangkeling berasal dari daerah provinsi Jawa Barat
Lagu Dago Inang Sarge berasal dari daerah provinsi Sumatra Utara
Lagu Dayung Palinggam berasal dari daerah provinsi Sumatra Barat
Lagu Dek Sangke berasal dari daerah provinsi Sumatra Selatan
Lagu Desaku berasal dari daerah provinsi NTT
Lagu Esa Mokan berasal dari daerah provinsi Sulawesi Utara
Lagu Gambang Suling berasal dari daerah provinsi Jawa Tengah
Lagu Gek Kepriye berasal dari daerah provinsi Jawa Tengah
Lagu Goro-Gorone berasal dari daerah provinsi Maluku
Lagu Gundul Pacul berasal dari daerah provinsi Jawa Tengah
Lagu Haleleu Ala De Teang berasal dari daerah provinsi NTB
Lagu Fluhatee berasal dari daerah provinsi Maluku
Lagu llir-llir berasal dari daerah provinsi Jawa Tengah
Lagu Indung-Indung berasal dari daerah provinsi Kalimantan Timur
Lagu Injit-Injit Semut berasal dari daerah provinsi Jambi
Lagu Jali-Jali berasal dari daerah provinsi DKI Jakarta
Lagu Jamuran berasal dari daerah provinsi Jawa Tengah
Lagu Kabile-bile berasal dari daerah provinsi Sumatra Selatan
Lagu Kalayar berasal dari daerah provinsi Kalimatan Tengah
Lagu Kambanglah Bungo berasal dari daerah provinsi Sumatra Barat
Lagu Kampung nan Jauh Di Mato berasal dari daerah provinsi Sumatra Barat
Lagu Ka Parak Tingga berasal dari daerah provinsi Sumatra Barat
Lagu Keraban Sape berasal dari daerah provinsi Jawa Timur
Lagu Keroncong Kemayoran berasal dari daerah provinsi DKI Jakarta
Lagu Kicir-Kicir berasal dari daerah provinsi DKI Jakarta
Lagu Kole-Kole berasal dari daerah provinsi Maluku
Lagu Lalan Belek berasal dari daerah provinsi Bengkulu
Lagu Lembah Alas berasal dari daerah provinsi NAD
Lagu Lipang Lipangdang berasal dari daerah provinsi Lampung
Lagu Lisoi berasal dari daerah provinsi Sumatra Utara
Lagu Macep-cepetan berasal dari daerah provinsi Bali
Lagu Madedek Magambiri berasal dari daerah provinsi Sumatra Utara
Lagu Malam Baiko berasal dari daerah provinsi Sumatra Barat
Lagu Mande-Mande berasal dari daerah provinsi Maluku
Lagu Manuk Dadali berasal dari daerah provinsi Jawa Barat
Lagu Ma Rencong berasal dari daerah provinsi Sulawesi Selatan
Lagu Mejangeran berasal dari daerah provinsi Baii
Lagu Meriam Tomong berasal dari daerah provinsi Sumatra Utara
Lagu Meyong-Meyong berasal dari daerah provinsi Bali
Lagu Moree berasal dari daerah provinsi NTB
Lagu Na Sonang Dohita Nadua berasal dari daerah provinsi Sumatra Utara
Lagu Ngusak Asik berasal dari daerah provinsi Bali
Lagu Nuluya berasal dari daerah provinsi Kalimantan Tengah
Lagu 0 Ina Ni Keke berasal dari daerah provinsi Sulawesi Utara
Lagu Ole Sioh berasal dari daerah provinsi Maluku
Lagu 0 Re Re berasal dari daerah provinsi NTB
Lagu Orlen-Orlen berasal dari daerah provinsi NTB
Lagu 0 Ulate berasal dari daerah provinsi Maluku
Lagu Pai Mura Rame berasal dari daerah provinsi NTB
Lagu Pakarena berasal dari daerah provinsi Sulawesi Selatan
Lagu Palu Lempong Pupoi berasal dari daerah provinsi Kalimantan Tengah
Lagu Panon Hideung berasal dari daerah provinsi Jawa Barat
Lagu Paris Barantai berasal dari daerah provinsi Kalimantan Selatan
Lagu Peia Tawa-Tawa berasal dari daerah provinsi Sulawesi Tenggara
Lagu Pileuleuyan berasal dari daerah provinsi Jawa Barat
Lagu Pinang Muda berasal dari daerah provinsi Jambi
Lagu Pitik Tukung berasal dari daerah provinsi DI Yogyakarta
Lagu Potong Bebek berasal dari daerah provinsi NTT
Lagu Putri Ayu berasal dari daerah provinsi Bali
Lagu Rambadia berasal dari daerah provinsi Sumatra Utara
Lagu Rang Talu berasal dari daerah provinsi Sumatra Barat
Lagu Rasa Sayang-Sayange berasal dari daerah provinsi Maluku
Lagu Ratu Anom berasal dari daerah provinsi Bali
Lagu Saputanga Bapuncu Ampat berasal dari daerah provinsi Kalimantan Selatan
Lagu Sarinande berasal dari daerah provinsi Maluku
Lagu Selendang Mayang berasal dari daerah provinsi Jambi
Lagu Sengko-Sengko berasal dari daerah provinsi Sumatra Utara
Lagu Sepakat Segenap berasal dari daerah provinsi DI Aceh
Lagu Sinanggar Tulo berasal dari daerah provinsi Sumatera Utara
Lagu Sing Sing So berasal dari daerah provinsi Sumatra Utara
Lagu Sinom berasal dari daerah provinsi DI Yogyakarta
Lagu Sipatokahan berasal dari daerah provinsi Sulawesi Utara
Lagu Sitara Tillo berasal dari daerah provinsi Sulawesi Utara
Lagu Soleram berasal dari daerah provinsi Riau
Lagu Surilang berasal dari daerah provinsi DKI Jakarta
Lagu Suwe Ora Jamu berasal dari daerah provinsi DI Yogyakarta
Lagu Tahanusangkara berasal dari daerah provinsi Sulawesi Utara
Lagu Tanduk Majeng berasal dari daerah provinsi Jawa Timur
Lagu Tanase berasal dari daerah provinsi Maluku
Lagu Tari Tanggai berasal dari daerah provinsi Sumatra Selatan
Lagu Tebe O Nana berasal dari daerah provinsi NTB
Lagu Tekate Dipanah berasal dari daerah provinsi DI Yogyakarta
Lagu Tokecang berasal dari daerah provinsi Jawa Barat
Lagu Tondok Kadindangku berasal dari daerah provinsi Sulawesi Tengah
Lagu Tope Gugu berasal dari daerah provinsi SulawesiTengah
Lagu Tumpi Wayu berasal dari daerah provinsi KalimantanTengah
Lagu Tutu Koda berasal dari daerah provinsi NTB
Lagu Yamko Rambe Yamko berasal dari daerah provinsi Papua

Bedroom flashcards, matching worksheets, game cards, PowerPoint presentations, bingo and other printables

Bedroom flashcards, matching worksheets, game cards, PowerPoint presentations, bingo and other printables

Tuesday, November 22, 2011

Sifat Berdasarkan Tanggal Lahir

Untuk mengetahui karakteristik sifat seseorang, kita bisa menganalisa menurut astrologi/zodiac, shio atau dari kalender Jawa. Tapi kali ini saya ingin berbagi info dari sini yaitu Menyibak Rahasia Karakteristik Sifat Seseorang Sesuai Tanggal Lahirnya Menurut Al-Qur’an. Percaya atau tidak terserah bagaimana anda menyikapinya.

Tanggal 1
Surat Al Fatihah (Pembukaan)
Menyukai hal baru, berbakat menjadi pemimpin, seorang pioneer (pelopor), idealis, cenderung ingin sempurna, pandai memanfaatkan kesempatan, egois, harus selalu jadi prioritas utama, sering mengulangi kesalahan yang sama, orang yang belum mengenalnya akan mengira sebagai sosok yang angkuh dan sulit ditaklukkan.

Tanggal 2
Al Baqarah (Sapi Betina)
Pekerja keras, taat akan hukum dan aturan, memiliki jiwa sosial dan kepedulian tinggi, menyukai hal-hal yang bersifat rutinitas, jika dia mampu ada cenderungan menjadi seorang dermawan, kurang inisiatif, sering dimanfaatkan orang lain serta gampang percaya kepada orang lain.

Tanggal 3

Al Imran (Keluarga Imran)
Seorang pemimpin (walaupun dalam kelompok kecil), berhati-hati dalam bertindak, mengayomi, tegas, suka suasana perdebatan dan agak cerewet, jika wanita ia cenderung tomboy, ingin menang sendiri, seorang pemimpi dan sering berfantasi.

Tanggal 4
An Nisa (Wanita)
Sensitif dan perasa, feminim, protektif terhadap keluarga, kreatif, kompak tapi mudah dipengaruhi, agak jahil (iseng), dan penggoda.

Tanggal 5
Al Maidah (Hidangan)
Diperlukan banyak orang, menyukai perubahan, memiliki insting yang lumayan, cepat bosan, ingin dilayani, susah diatur.

Tanggal 6
Al Anaam (Binatang Ternak)
Punya insting tajam, kurang mandiri, terkadang seenaknya sendiri, emosional, pemalu dan kurang percaya diri, dan cepat berubah pikiran.

Tanggal 7
Al A’Raaf (Tempat Tertinggi)
Cermat dan teliti, mudah mengambil hati orang lain, penuh inspirasi, terlihat sombong, suka meremehkan dan cepat puas.

Tanggal 8
Al Anfaal
Optimis, mobilitas tinggi, menyukai perubahan, emosional, gampang berubah pendirian, saat marah suka menyakiti diri sendiri.

Tanggal 9
At Taubah
Pemaaf, perfeksionis, mudah bergaul, tegas, tidak suka basa basi, tidak cepat puas, ingin selalu diperhatikan, keras kepala dan mudah goyah.

Tanggal 10
Yunus
Cepat menyesuaikan, banyak cara keluar dari persoalan, setiap kemauan harus terpenuhi, licin dan cerdik, tidak bisa dikekang dan susah diatur, mudah menyangkal dan banyak alasan.

Tanggal 11
Huud
Dibutuhkan banyak orang, mudah menerima, berhati-hati dalam berbuat, tidak banyak kemauan, pasif, terkadang diremehkan, peka perasaan.

Tanggal 12
Yusuf
Percaya diri, optimisme tinggi, tekun, teliti, disukai banyak orang, emosional, tidak mudah percaya, tidak bisa menahan keinginan, ambisius.

Tanggal 13
Ar Ra’du (Guruh / Petir)
Pemikir, dinamis, menyukai perbedaan, mudah menarik perhatia, logis, suka berdebat, tempramental, lambat memahami sesuatu.

Tanggal 14
Ibrahim
Pembimbing yang baik, patuh pada aturan, keras dan tegas, banyak rencana, rela berkorban.

Tanggal 15
Al Hijr (Batu)
Perfeksionis, keras kepala, telaten, gampang goyah pendiriannya, mudah dipengaruhi.

Tanggal 16
An Nahl (Lebah)
Rajin dan tekun, ramah, peka pada suasana di sekitarnya, berjiwa sosial, pandai memanfaatkan kesempatan, rapi, cerewet, sensitif dan agak cengeng, pendendam.

Tanggal 17
Al Israa
Idealis, banyak ide, suka berkhayal, emosional, lebih produktif jika beraktivitas pada malam hari (kegiatan yang baik dan bermanfaat).

Tanggal 18
Al Kahfi
Suka menolong, pengamat yang baik, pandai menyimpan rahasia, tidak mudah percaya, suka memendam masalah dan mengurung diri, susah ditebak maksudnya.

Tanggal 19
Maryam
Pengasuh, kekanak-kanakan, menyukai anak-anak, suka mengajar, sabar, memiliki banyak cara menyelesaikan masalah, bicara berdasar bukti, sering difitnah.

Tanggal 20
Thaha
Misterius, suka bepergian, memegang teguh aturan, suka lari dari masalah.

Tanggal 21
Al Anbiyaa
Bertanggung jawab, seorang pemimpin dan pemikir, pendengar yang baik, menerima apa adanya (ikhlas), tidak banyak kemauan.

Tanggal 22
Al Hajj
Segala sesuatu harus sempurna, mudah dipengaruhi, gampang terpengaruh, terburu-buru ingin cepat sampai tujuan, menyukai keramaian, sering berfikir muluk.

Tanggal 23
Al mu’minuun
Normatif, sensitif, feminim, fanatik terhadap sesuatu, mudah terpancing emosinya.

Tanggal 24
An Nuur
Mudah memberikan jalan keluar, cermat memilah masalah, pendengar setia, mudah tersinggung, suka mengungkit-ungkit, gampang menyalahkan.

Tanggal 25
Al Furqan
Punya skala prioritas, gemar membandingkan, ceplas ceplos, kurang inisiatif dan tidak banyak kemauan.

Tanggal 26
Asy Syuara
Pandai mengambil hati, suka berbelit-belit, kurang berani untuk menyampaikan keinginan, agak cerewet, tidak banyak keinginan, kurang romantis.

Tanggal 27
An Naml
Insting kuat, memiliki perencanaan yang baik, pandai memanfaatkan peluang, susah bekerja sendiri, mudah panik, tidak bisa disalahkan, mudah tersinggung, tidak bisa ditentang.

Tanggal 28
Al Qashash
Berani menyampaikan keinginan dan pendapat, memegang komitmen, mudah bergaul, tidak pernah kehabisan bahan pembicaraan, pendendam, emosional, romantis, pencemburu.

Tanggal 29
Al Ankabuut
Banyak kenalan, sabar, dinamis, kurang menyukai keramaian, tidak berfikir panjang, kurang pandai memelihara jaringan, bekerja kurang sistematis, mudah tersinggung.

Tanggal 30
Ar Ruum
Optimis, banyak akal, anggun, tempramental, suka bertindak semaunya dan ingin menang sendiri, pencemburu berat, setiap kemauannya harus dipenuhi.

Tanggal 31
Lukman
Bijaksana, seorang pemimpin, melindungi komunitasnya, sabar, tekad kuat, otoriter, setiap perintahnya harus dituruti.
Sesuaikah karakteristik sifat Anda berdasarkan Surat di atas ?

Lirik Lagu "Bassar Niat" (Lagu daerah Berau - Kaltim Cipt. Abdurrahman Siddik)

Kirap kirap sayang sikulimpapat
Lakata kirap sayang di ujung daun
Kira kira sayang kami mandapat
Bassarnya niat sayang turun di laun

Reff*

Kirap kirap sikulimpapat
Lakata kirap dirantau kassai
Kira kira kami mandapat
Bassarnya niat mulang babassai

Lagu kami sayang la bassar niat
Bassarnya niat sayang mancari dangngan

Lirik Lagu "Sungai Kandilo" (Lagu Daerah Kaltim - Paser)

Sungai Kandilo kenangan manis belokukewot
Kunit turi kunoit nupi langkananganku

Oke none kumalan oro
Oke none kuloloaut
Kaseh kumapos lotongyo podiangaru

Seku moko kebowot terus
seku moko kunopiterus
Belo takeo pengkono keduo derang

"Lamin Talungsur"

Basurung ke ulu rantau tujuan
Basunsung surut mangiring pasang
Rantau tujuan lamin talunsur adidindang
Kissarini kunun jadi susuran

Lamin talungsur la nama rantaunya
Nyadi susuran jaman ka jaman
Adalah kunun ini kissanya adidindang
Si Ayus mangail baulli kali

Reff*
Paulliannya lalu disalai
Di atas salaian cadandak mati
Jabakulisar manggalim buar
Si Ayus galli tatawa galak

Tapi apa kunun jadi akhirnya
Turunla imbut cada takira
Kampung talungsur kadasar sungai adidindang
Yattu susuranya lamin talungsur

Monday, November 21, 2011

Pemahaman Pembelajaran Ber-Karakter – Eksplorasi, Elaborasi & Konfirmasi

Pendidikan karakter  merupakan hal yang baru sekarang ini meskipun bukan sesuatu yang baru. Penanaman nilai-nilai sebagai sebuah karakteristik seseorang sudah berlangsung sejak dahulu kala. Akan tetapi, seiring dengan perubahan jaman, agaknya menuntut adanya penenaman kembali nilai-nilai tersebut ke dalam sebuah wadah kegiatan pendidikan di setiap pengajaran.
Penanaman nilai-nilai tersebut dimasukkan (embeded) ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran dengan maksud agar dapat tercapai sebuah karakter yang selama ini semakin memudar.
Setiap mata palajaran mempunyai nilai-nilai tersendiri yang akan ditanamkan dalam diri anak didik. Hal ini disebabkan oleh adanya keutamaan fokus dari tiap mapel yang tentunya mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.
Distribusi penanaman nilai-nilai utama dalam tiap mata pelajaran dapat dilihat sebagai berikut:
  1. Pendidikan Agama:  Nilai utama yang ditanamkan antara lain: religius, jujur, santun, disiplin, tanggung jawab, cinta ilmu, ingin tahu, percaya diri, menghargai keberagaman, patuh pada aturan, sosial, bergaya hidup sehat, sadar akan hak dan kewajiban, kerja keras, dan adil.
  2. Pendidikan Kewargaan Negara: Nasionalis, patuh pada aturan sosial, demokratis, jujur, mengahrgai keragaman, sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain.
  3. Bahasa Indonesia: Berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif, percaya diri, bertanggung jawab, ingin tahu, santun, nasionalis.
  4. Ilmu Pengetahuan Sosial: Nasionalis, menghargai keberagaman, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, peduli sosial dan lingkungan, berjiwa wirausaha, jujur, kerja keras.
  5. Ilmu Pengetahuan Alam: Ingin tahu, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, jujur, bergaya hidup sehat, percaya diri, menghargai keberagaman, disiplin, mandiri, bertanggung jawab, peduli lingkungan, cinta ilmu
  6. Bahasa Inggris: Menghargai keberagaman, santun, percaya diri, mandiri, bekerja sama, patuh pada aturan sosial
  7. Seni Budaya: Menghargai keberagaman, nasionalis, dan menghargai karya orang lain, ingin, jujur, disiplin, demokratis
  8. Penjasorkes: Bergaya hidup sehat, kerja keras, disiplin, jujur, percaya diri, mandiri, mengahrgai karya dan prestasi orang lain
  9. TIK/Ketrampilan: Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, mandiri, bertanggung jawab, dan menghargai karya orang lain.
  10. Muatan Lokal: Menghargai kebersamaan, menghargai karya orang lain, nasional, peduli.
Bagaimana kesemuanya diaplikasikan? Setiap nilai utama tersebut dapat dimasukkan ke dalam pembelajaran mulai dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, sampai dengan konfirmasi.
Bagian pertama adalah Eksplorasi, antara lain dengan cara:
  1. Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber (contoh nilai yang ditanamkan: mandiri, berfikir logis, kreatif, kerjasama)
  2. Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain (contoh nilai yang ditanamkan: kreatif, kerja keras)
  3. Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya (contoh nilai yang ditanamkan: kerjasama, saling menghargai, peduli lingkungan)
  4. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran (contoh nilai yang ditanamkan: rasa percaya diri, mandiri)
  5. Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan (contoh nilai yang ditanamkan: mandiri, kerjasama, kerja keras)
Bagian kedua adalah Elaborasi, nilai-nilai yang dapat ditanamkan antara lain:
  1. Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna (contoh nilai yang ditanamkan: cinta ilmu, kreatif, logis)
  2. Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis (contoh nilai yang ditanamkan: kreatif, percaya diri, kritis, saling menghargai, santun)
  3. Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut (contoh nilai yang ditanamkan: kreatif, percaya diri, kritis)
  4. Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif (contoh nilai yang ditanamkan: kerjasama, saling menghargai, tanggung jawab)
  5. Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar (contoh nilai yang ditanamkan: jujur, disiplin, kerja keras, menghargai)
  6. Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok (contoh nilai yang ditanamkan: jujur, bertanggung jawab, percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama)
  7. Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama)
  8. Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama)
  9. Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama)
Dan bagian ketiga adalah konfirmasi, nilai-nilainya antara lain:
  1. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik (contoh nilai yang ditanamkan: saling menghargai, percaya diri, santun, kritis, logis)
  2. Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, logis, kritis)
  3. Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan (contoh nilai yang ditanamkan: memahami kelebihan dan kekurangan)
  4. Memfasilitasi peserta didik untuk lebih jauh/dalam/luas memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap, antara lain dengan guru:
  • Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar (contoh nilai yang ditanamkan: peduli, santun);
  • membantu menyelesaikan masalah (contoh nilai yang ditanamkan: peduli);
  • Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi (contoh nilai yang ditanamkan: kritis)
  • Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh (contoh nilai yang ditanamkan: cinta ilmu); dan
  • Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif (contoh nilai yang ditanamkan: peduli, percaya diri).
Penanaman nilai inilah yang nantinya diharapkan akan  menjadikan peserta didik menjadi lebih berkarakter.
Referensi: 2010. Sosialisasi Kurikulum Berkarakter. Surakarta: LPMP

Tips Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Percaya Diri memberikan kita kebebasan untuk melakukan kesalahan dan mengatasi dengan kegagalan tanpa membuat diri kita tidak berharga. Jika kita memiliki rasa percaya diri, secara tidak langsung dapat meningkatkan rasa percaya diri orang lain juga.


Selain itu, kebanyakan orang segan untuk mengembalikan sesuatu hal yang dilemparkan oleh seseorang yang gugup, meraba-raba dan terlalu menyesali yang telah diperbuat. Di lain pihak, anda mungkin dengan cepat terpengaruhi oleh seseorang yang berbicara dengan jelas, yang lebih mengutamakan pikiran yang jernih, yang menjawab pertanyaan dengan pasti, dan selalu siap dan tidak malu mengakui jika dia tidak mengetahui tentang suatu hal.

jadi berapa tingkat Kepercayaan Diri anda jika bisa dinilai dengan skala 1-10? Apakah Anda termasuk memiliki kepercayaan Diri yang rendah? ada berita bagus untuk anda, ternyata rasa Percaya Diri dapat ditelaah dan dibangun.
mari kita mulai proses membangun rasa Percaya Diri. Mohon diingat tidak ada solusi instantPractice make a man perfect." Jadi yang harus Anda lakukan adalah mencoba dan mengimplementasikan tips berikut dalam kehidupan sehari-hari.

1. Kenali rasa ketidaknyamanan Anda
untuk itu. Namun seperti kata pepatah; "
Kita semua memiliki rasa ketidaknyamanan. Bisa muncul karena jerawat di muka anda, selalu menyesali, tidak nyaman pada teman-teman anda. Memberikan nama pada sesuatu hal yang dapat membuat anda merasa tidak berharga, malu atau rendah dapat membantu melawan hal-hal tersebut. Anda bisa menuliskan pikiran anda pada sehelai kertas dan ini dapat membuat perasaan Anda lebih ringan dan bahagia. Ingat tidak ada seorang pun yang sempurna. Orang-orang disebelah Anda mungkin juga memiliki banyak rasa ketidaknyamanan yang sama dengan anda. Jika dengan menuliskan masalah anda tidak cukup membantu, anda bisa membicarakannya dengan teman dekat anda atau seseorang yang anda cintai. Membagi pikiran anda akan menolong meringankan beban yang anda tanggung sendiri.

2. Kenali kesuksesan anda

Tidak jadi soal seberapa besar perasaan ketidaknyamanan anda, Tuhan telah memberkahi diantara kita dengen suatu bakat tertentu. Temukan sesuatu hal yang anda ahli dan jago di bidang itu dan fokuslah untuk mengembangkannya. Rendah diri adalah pernyataan pikiran yang mendeklarasikan diri anda sebagai Korban. jangan biarkan diri anda menjadi Korban.

3. Beryukurlah atas apa yang anda miliki

waktu membuktikan akar dari perasaan ketidaknyamanan dan tidak percaya diri adalah perasaan selalu tidak cukup atas kepemilikan sesuatu, apakah itu pengakuan emosional, keberuntungan, uang, dll. Dengan mengakui dan menghargai apa yang kita miliki, anda dapat melawan perasaan tidak utuh dan tidak puas. Menemukan kedamaian dalam diri akan membangkitkan percaya diri anda.

4. Selalu berpikiran postif

Hindari mendapatkan rasa kasihan dan simpati dari orang lain. jangan pernah membuat orang lain memiliki rasa rendah terhadap anda, mereka bisa merasa sepert itu hanya dengan seijin anda. Jika anda terus menerus benci dan merendahkan diri anda sendiri, orang akan melakukan dan menilai anda seperti itu. Anda harus berbicara positif tentang diri anda,tentang masa depan anda, dan tentang kemajuan anda.Jangan pernah takut menunjukkan kekuatan dan qualitas anda pada orang lain.

5. Berpakaian rapih

Walaupun pakaian tidak membuat orang lebih berkualitas, tapi dapat mempengaruhi cara berpikir kita terhadap diri kita sendiri. Ketika kita tidak terlihat bagus, maka perasaan anda juga tidak bagus. dan ini dapat merubah cara anda membawa diri anda sendiri dan berinteraksi dengan orang lain. Ini bukan berarti anda harus menyediakan uang yang banyak untuk belanja baju. Daripada membeli banyak pakaian murah, lebih baik membeli beberapa baju dengan kualitas tinggi. Dalam jangka waktu yang lama juga akan menghemat pengeluaran, sebab baju yang lebih bagus dan sedikit lebih mahal akan lebih kuat dibandingkan baju yang jelek dengan harga yang murah.

6. Berjalan dengan cepat

Gaya berjalan sangat berbicara banyak tentang kepribadian anda. apakah lambat?seperti kelelahan?menyakitkan? atau enerjik? orang dengan rasa percaya diri bagus akan berjalan lebih cepat. Mereka memiliki tempat yang harus dituju, orang yang harus ditemui, pekerjaan penting yang harus dilakukan. Anda dapat meningkatkan kecepatan langkah jalan anda. Berjalan 25% lebih cepat dari sebelumnya akan dapat membuat anda terlihat dan merasa lebih penting.

7. Berikan pujian kepada orang lain

Ketika berpikir negatif tentang diri kita, kadang kita juga melakukan hal yang sama pada orang lain dalam bentuk hinaan dan gosip. Hindari bergosip ria yang mana dapat menusuk diri anda sendiri dan berusaha memberikan pujian pada orang-orang disekitar anda. Dalam prosesnya, anda akan menjadi disukai dan dapat membangun rasa percaya diri. Dengan melihat sisi yang terbaik dari orang lain,secara tidak langsung membawa hal yang terbaik pada diri sendiri.

8. Duduk di bangku paling depan

Orang-orang 'Aliran belakang' mungkin dapat bersenang-senang di sekolah atau di kuliah pada saat duduk di belakang, tapi itu tidak akan memberikan dorongan untuk membangun rasa percaya diri. Jangan pernah takut untuk diperhatikan. Dengan memutuskan untuk duduk di baris depan,anda dapat menghilangkan ketakutan yang tak beralasan karena diperhatikan dan dapat membangun kepercayaan diri anda.

9. Berbicaralah

 Penelitian membuktikan banyak orang takut berbicara atau bertanya pada grup diskusi atau acara umum. Mereka takut akan dinilai orang lain karena berbicara sesuatu yang konyol. Padahal, orang kebanyakan lebih menerima daripada yang kita bayangkan. Kenyataannya kebanyakan orang memiliki ketakutan yang sama persis. Dengan berusaha berbicara setidaknya sekali di setiap diskusi kelompok, anda akan menjadi pembicara yang bagus, lebih percaya diri tentang pikiran anda, dan akan dikenali sebagai leader oleh rekan-rekan anda.

10. Berolahraga

Pikiran yang sehat muncul dari badan/ fisik yang sehat pula. Jika anda dalam kondisi fit, anda akan memiliki energi positif. Jika anda tidak fit, anda akan merasa tidak menarik. Ini akan menyebabkan kemerosotan akhlak. Sedikit disiplin dalam hidup anda dapat membantu banyak dalam pencapaian rasa percaya diri anda yang lebih tinggi.

11. Senyum

Last but not the least; coba untuk tersenyum sesering mungkin. Orang selalu menyenangi wajah yang penuh senyum. Orang akan selalu welcome jika kontak dengan anda. Wajah yang selalu tersenyum akan selalu menerima kehangatan dan rasa sayang. Penerimaan yang baik dari orang lain akan meningkatkan rasa percaya diri kita.

Sunday, November 20, 2011

Love Is Blue (Marty Robbins)

Blue, blue, my world is blue
Blue is my world since I'm without you
Grey, grey, my life is grey
Cold is my heart since you went away

Red, red, my eyes are red
Cryin for you alone in my bed
Green, green, my jealous heart
I doubted you and now we're apart

When we met how the bright sun shone
Then love died, now the rainbow is gone

Black, black, the nights I've known
Longing for you so lost and alone
Gone, gone, the love we knew
Blue is my world since I'm without you

You are my sunshine

The other night dear, as I lay sleeping
I dreamed I held you in my arms
But when I awoke, dear, I was mistaken
So I hung my head and I cried.

You are my sunshine, my only sunshine
You make me happy when skies are gray
You'll never know dear, how much I love you
Please don't take my sunshine away

I'll always love you and make you happy,
If you will only say the same.
But if you leave me and love another,
You'll regret it all some day:

You are my sunshine, my only sunshine
You make me happy when skies are gray
You'll never know dear, how much I love you
Please don't take my sunshine away

You told me once, dear, you really loved me
And no one else could come between.
But now you've left me and love another;
You have shattered all of my dreams:

You are my sunshine, my only sunshine
You make me happy when skies are gray
You'll never know dear, how much I love you
Please don't take my sunshine away

In all my dreams, dear, you seem to leave me
When I awake my poor heart pains.
So when you come back and make me happy
I'll forgive you dear, I'll take all the blame.

You are my sunshine, my only sunshine
You make me happy when skies are gray
You'll never know dear, how much I love you
Please don't take my sunshine away

Thursday, November 17, 2011

kamus bahasa berau

anu; yang
aliapa; ada apa/mengapa
agai; panggilan untuk laki-laki
annik; sedikit
atar; antar
allan; malu
angkup; hantam
alaw; ambil
barakkat; bungkusan/oleh-oleh
amma; bapak
babbal; tidak mudah diatur
bala; nakal
babiran; mengomel
bayi; babi
bassai; dayung
bassar; besar
bangsa; seperti
butur; judi
carian; kangen
currik; tidak mendengar
culu; korek api
gaman; pegang
dampa; mau
dangkita; kalian
danggan; teman/kawan
darup; cuci muka
gayyu; sibuk
gaddang; buah pepaya
gatta; getah
inda; ibu
inni; nenek
indangnya; begitulah
jajjal; tidak mau mendengar ucapan
jampayi; besok
jinnya; katanya
kawal; teman
kawalli; temani
kail; pancing
karamian; sore/petang
kappak; tuli
kurik; korek
kurru; tidur
karring; kering
karra; monyet
karrat; raut
karitan; hiu
kedayaw; biawak/sejenis kadal
kalamayi; kemarin
karajja; kerjaan
kinsum; senyum
kamayi; kesini
lallai; malas
limpa : berhamburan
linyak : hancur
tumpis : banyak omong
lalai; piring
kula; keluarga/ famili
lungku; bengong
lawas; lama
laga; ajak
lanting; batang pohon yang mengapung di air yang dirakit dijadikan tempat mandi dan buang air
minjam : Pinjam
miris; mau
marrang; senang
muta; muntah
mulang; pulang
nda warna : Beraneka ragam
ntayi; tadi
nta; kita
panningal; tidak mendengar
paluntai; pemalas
pandak; pendek
pattang; gelap
ruku; rokok
siring; sisi
sulipi; bantal
siyyin; uang
sambat; pagi
sannai; santai/diam
saluar; celana
sarubit; sedikit
sallu; jengkel
suru; pasang ( biasa digunakan untuk air )
tampiling; tempeleng
rabba limpa : tumpah berhamburan
Rabba : Rubuh tambing; samping
taddung; ular
tattak tukul; diam di tempat
tittik; pukul
taggar; karat
taggari; pegang
tabbak; lempar
tattak; potong
talla; sudah
tutung; terbakar
tuku; dekat
uluk : Olok
ulai; perempuan
walla; gila
Jukut, Ikan
Lanting, WC dipinggir sungai
Lapau, Pondok
Busak, Bunga
Mallur, Melati
Ilat, Lidah
Ijai, Dagu
Kalitak, Ketiak
Inda, Mama
Amma, Bapak
Kayi, Kakek
Inni, Nenek
Ading, Adik
Battis, Kaki
Balimpang, Berbaring
Sulipi, Bantal

Wednesday, November 9, 2011

Games untuk Pembelajaran Bahasa Inggris Lebih Menyenangkan

Berikut ini adalah kumpulan game atau permainan pembelajaran yang bisa di berikan oleh guru dalam pembelajaran bahasa Inggris agar anak lebih fun dan belajar jadi lebih interaktif.1. Action Game
Anak-anak menirukan gerakan yang disebutkan dalam cerita. Misalnya untuk cerita The Very Hungry Caterpillar (lihat lampiran untuk teks lengkap dan saksikan dalam seminar bentuk fisik bukunya) karangan Eric Carle (bisa di-download dari website pribadi Eric Carle), kita bisa mereviu kembali siklus metamorfosis kupu-kupu dengan melakukan hal berikut ini:
Telur: suruh anak-anak memegang lutut mereka dan jongkok serta melingkarkan tubuh mereka seakan-akan mereka adalah telur.
Ulat: bergerak-geraklah dan menggeliut seperti ulat.
Kepompong: merangkak menuju sleeping bag (atau kalau tidak ada bisa diganti dengan sarung) dilengkapi dengan berbagai macam kain berwarna-warni.
Kupu-kupu: anak-anak muncul dari dalam sarung tersebut dengan mengibas-ngibaskan kain-kain berwarna-warni tersebut seakan-akan mereka adalah kupu-kupu yang baru saja menetas dari kepompong.

2. What’s missing?

Permainan ini dapat digunakan untuk menghapalkan kosakata yang baru saja dipelajari/disebutkan dalam cerita namun tidak dengan „menghapal tradisional‟. Caranya adalah dengan menggunakan gambar yang ditempelkan pada papan tulis. Jumlah gambarnya bisa disesuaikan dengan jumlah siswa tapi sebaiknya batasi sampai dengan 10 gambar. Mintalah anak-anak untuk melihat gambar-gambar tersebut dan berusaha mengingatnya kemudian minta mereka menutup mata sementara itu ambillah beberapa gambar di papan. Kemudian minta mereka untuk membuka mata kembali dan menyebutkan apa yang hilang. Tanyakan “What‟s missing?” pada salah satu anakkemudian ajukan pertanyaan lanjutan dengan “Is he or she right?” Apabila jumlah siswa dalam kelas banyak maka mereka bisa dibagi dalam dua kelompok dan lakukan prosedur seperti di atas secara bergantian oleh tim-tim tersebut. Setiap kali seorang anak dari sebuah tim menjawab dengan benar maka tim tersebut mendapat poin.

3. Simon says

Gambar-gambar yang tadi dibuat untuk permainan di atas (2) bisa dipakai pula untuk permainan ini. Caranya: “Simon says show me a plum!” “Simon says put the plum down‟” “Simon says put the oranges in the basket”

4. Hide and Seek

Seorang anak diminta untuk meninggalkan kelas sementara yang lainnya menyembunyikan sebuah barang. Kemudian anak tersebut diminta kembali dan menerka di mana barang tersebut disembunyikan. Contoh: “Is it under the table?” Kegiatan ini bisa digunakan untuk melatih penggunaan preposition dan kata benda (noun).

5. Miming

Seorang anak dapat memperagakan seekor binatang, pekerjaan, atau apa saja yang dia pilih, teman-teman lain harus menerka apa yang sedang mereka peragakan tersebut. Contoh: “Is it …..?” “Are you a ….?”

6. Bingo

siapkan gambar dan gantungkan pada papan. Kemudian siapkan grid (tabel berisi 9 kotak/3X3). Mintalah anak-anak untuk memilih beberapa gambar yang digantung pada papan tadi dalam kotak yang sudah disiapkan tadi. Satu kotak satu gambar berbeda. Setelah siap, tunjuk salah satu gambar di papan sercara acak dan katakanlah “This is a….”. mintalah anak-anak untuk melihat tabel mereka dan jika mereka memiliki gambar tersebut maka mereka harus mengatakan “I‟ve got a…” kemudian menutup kotak tersebut dengan kertas/dadu/dll. Anak yang berhasil menutup seluruh kotaknya adalah pemenang permainan Bingo ini.

7. Whisper race

Anak-anak dibagi ke dalam beberapa tim. Salah satu anak dari setiap tim diberi daftar kata-kata yang harus mereka hapalkan kemudian whisper (berbisik) pada teman di belakangnya kata-kata tersebut. Kemudian anak berikutnya harus melakukan hal yang sama sampai pada anak terakhir dalam tim. Kemudian anak yang terakhir tadi harus melihat daftar aslinya dan membandingkan apa saja yang hilang atau berubah.

8. Market game

Seorang anak memulai permainan ini dengan mengatakan “I went to market and bought a pie.” Anak berikutnya harus melanjutkan dengan menambahkan satu benda lagi pada kalimat tersebut. “I went to market and bought a pie and chocolate cake.” Lakukan hal serupa untuk anak berikutnya. Kesimpulan Kegiatan yang menyenangkan melalui games merupakan keniscayaan dalam pengajaran bahasa Inggris untuk anak, namun perlu diperhatikan jangan sampai kita terjebak dalam kondisi “yang penting anak senang dan rame”. Selalu perhatikan proses pembelajaran dan pemerolehan bahasa yang bisa dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan tersebut, salah satunya dengan cara membuat lesson plan yang direncanakan secara matang dengan memperhatikan latar belakang dan kondisi siswa.

TPR (Totally Physical Response); Metode Pembelajaran Bahasa yang Cukup Efektif Untuk Peserta Didik

Bahasa merupakan kunci penentu menuju keberhasilan dan memiliki peran sentral, khususnya dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional seseorang dan dalam mempelajari semua bidang studi. Bahasa diharapkan bisa membantu seseorang dalam hal ini yang saya bicarakan adalah peserta didik untuk mengenal dirinya, budayanya dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, menemukan serta menggunakan kemampuan-kemampuan analitis dan imaginative dalam dirinya.
Ada beberapa macam metode yang biasa digunakan seorang guru atau instruktur dalam meningkatkan kemampuan belajar peserta didiknya seperti metode diskusi, ceramah, Inquiry dan lain-lain. Saya ingin memperkenalkan salah satu metode yakni metode TPR (Total Physical Response) sebagai salah satu teknik penyajian dalam pengajaran khususnya dalam pembelajaran bahasa asing, baik itu bahasa Inggris, Jepang, Perancis, dan lain-lain.
Metode pembelajaran adalah suatu ilmu yang membicarakan tentang cara-cara menyampaikan bahan pelajaran, sehingga dikuasai oleh peserta didik dengan kata lain ilmu tentang guru mengajar dan murid belajar.
1.Pengertian Metode TPR (Total Physical Response)
Menurut Richards J dalam bukunya Approaches and Methods in Language Teaching, TPR didefinisikan:
“a language teaching method built around the coordination of speech and action; it attempts to teach language through physical (motor) activity”.
Jadi metode TPR (Total Physical Response) merupakan suatu metode pembelajaran bahasa yang disusun pada koordinasi perintah (command), ucapan (speech) dan gerak (action); dan berusaha untuk mengajarkan bahasa melalui aktivitas fisik (motor).
Sedangkan menurut Larsen dan Diane dalam Technique and Principles in Language Teaching, TPR atau disebut juga ”the comprehension approach” atau pendekatan pemahaman yaitu suatu metode pendekatan bahasa asing dengan instruksi atau perintah.
Metode ini dikembangkan oleh seorang professor psikologi di Universitas San Jose California yang bernama Prof. Dr. James J. Asher yang telah sukses dalam pengembangan metode ini pada pembelajaran bahasa asing pada anak-anak. Ia berpendapat bahwa pengucapan langsung pada anak atau siswa mengandung suatu perintah, dan selanjutnya anak atau siswa akan merespon kepada fisiknya sebelum mereka memulai untuk menghasilkan respon verbal atau ucapan.
Metode TPR ini sangat mudah dan ringan dalam segi penggunaan bahasa dan juga mengandung unsur gerakan permainan sehingga dapat menghilangkan stress pada peserta didik karena masalah-masalah yang dihadapi dalam pelajarannya terutama pada saat mempelajari bahasa asing, dan juga dapat menciptakan suasana hati yang positif pada peserta didik yang dapat memfasilitasi pembelajaran sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi siswa dalam pelajaran tersebut. Makna atau arti dari bahasa sasaran dipelajari selama melakukan aksi.
Guru atau instruktur memiliki peran aktif dan langsung dalam menerapkan metode TPR ini. Menurut Asher ”The instructor is the director of a stage play in which the students are the actors”, yang berarti bahwa guru (instruktur) adalah sutradara dalam pertunjukan cerita dan di dalamnya siswa sebagai pelaku atau pemerannya. Guru yang memutuskan tentang apa yang akan dipelajari, siapa yang memerankan dan menampilkan materi pelajaran.
Siswa dalam TPR mempunyai peran utama sebagai pendengar dan pelaku. Siswa mendengarkan dengan penuh perhatian dan merespon secara fisik pada perintah yang diberikan guru baik secara individu maupun kelompok.
2.Bentuk Aktivitas dengan Metode TPR dalam PBM (Proses Belajar Mengajar).
Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode TPR ini banyak sekali aktivitas yang dapat dilakukan oleh guru dan siswa antara lain:
a.Latihan dengan menggunakan perintah (Imperative Drill ), merupakan aktivitas utama yang dilakukan guru di dalam kelas dari metode TPR. Latihan berguna untuk memperoleh gerakan fisik dan aktivitas dari siswa.
b.Dialog atau percakapan (conversational dialogue).
c.Bermain peran (Role Play), dapat dipusatkan pada aktivitas sehari-hari seperti di sekolah, restoran, pasar, dll.
d.Presentasi dengan OHP atau LCD
e.Aktivitas membaca (Reading) dan menulis (Writing) untuk menambah perbendaharaan kata (vocabularies) dan juga melatih pada susunan kalimat berdasarkan tenses dan sebagainya.
3.Teori pembelajaran TPR
Teori pembelajaran bahasa TPR yang diterapkan pertama kali oleh Asher ini mengingatkan pada beberapa pandangan para psikolog, misalnya Arthur Jensen yang pernah mengusulkan sebuah model 7-langkah unutk mendeskripsikan perkembangan pembelajaran verbal anak. Model ini sangat mirip dengan pandangan Asher tentang penguasaan bahasa anak. Asher menyajikan 3 hipotesa pembelajaran yang berpengaruh yaitu:
1.Terdapat bio-program bawaan yang spesifik untuk pembelajaran bahasa yang menggambarkan sebuah alur yang optimal untuk pengembangan bahasa pertama dan kedua.
2.Lateralisasi otak menggambarkan fungsi pembelajaran yang berbeda pada otak kiri dan kanan.
3.Stres mempengaruhi aktivitas pembelajaran dan apa yang akan dipelajari oleh peserta didik, stress yang lebih rendah kapasitasnya maka pembelajaran menjadi lebih baik.
Demikian tentang metode pembelajaran TPR yang mungkin terdengar asing di telinga anda. Metode TPR ini bukanlah metode baru yang sekiranya lebih baik diantara metode-metode pembelajaran yang lain. Namun, ada baiknya menurut saya jika seorang instruktur atau guru mempergunakan metode ini karena metode ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan motivasi belajar anak terutama dalam bahasa.

Tuesday, November 1, 2011

Lirik Lagu "Buah Bolok" (Lagu Daerah Kutai - Kaltim)


Buah bolok kuranji papan
Dimakan mabok dibuang sayang
Busu embok etam kumpulkan
Rumah-rumah jabok etam lestarikan

Buah salak muda diperam
Dimakan kelat dibuang sayang
Spupu dengsanak etam kumpulkan
Untuk menyambut wisatawan

Buah terong digangan nyaman
Jukut blanak tolong panggangkan
Musium Tenggarong Mulawarman
yok dengsanak etam kenangahkan

Buah bolok kuranji papan
Dimakan mabok dibuang sayang
Keroan kanak sekampongan
Etam begantar bejepenan

Ragam Metode Pembelajaran Interaktif

Pembelajaran, Menurut Usman ( 2000 : 4 ) “ … proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu” Proses pembelajaran merupakan interaksi semua komponen atau unsur yang terdapat dalam pembelajaran yang satu sama lain saling berhubungan dalam sebuah rangkaian untuk mencapai tujuan. Menurut Sudjana ( 1989 : 30 ) yang termasuk dalam komponen pembelajaran adalah “ tujuan, bahan, metode dan alat serta penilaian “Metode mengajar yang digunakan guru hampir tidak ada yang sisa-sia, karena metode tersebut mendatangkan hasil dalam waktu dekat atau dalam waktu yang relatif lama.

Hasil yang dirasakan dalam waktu dekat dikatakan seabagi dampak langsung (Instructional effect) sedangkan hasil yang dirasakan dalam waktu yang reltif lama disebut dampak pengiring (nurturant effect) biasanya bekenaan dengan sikap dan nilai. (Syaiful Bahri Djamarah, 2000,194)Macam-macam Metode Pembelajaran :
1. METODE CERAMAH
Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisonal. Karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dan anak didik dalam interaksi edukatif.
a. Kelebihan Metode Ceramah
1) Guru mudah menguasai kelas.
2) Mudah dilaksanakan.
3) Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.
4) Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar.
b. Kekurangan Metode Ceramah
1) Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
2) Anak didik yang lebih tanggap dari sisi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya.
3) Bila terlalu lama membosankan.
4) Sukar mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik.
5) Menyebabkan anak didik pasif.
2. METODE PROYEK
Metode proyek adalah suatu cara mengajar yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk menggunakan unit-unit kehidupan sehari-hari sebagai bahan pelajarannya. Bertujuan agar anak didik tertarik untuk belajar.
a. Kelebihan Metode Proyek
1) Dapat merombak pola pikir anak didik dari yang sempit menjadi lebih luas dan menyeluruh dalam memandang dan memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan.
2) Melalui metode ini, anak didik dibina dengan membiasakan menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dengan terpadu, yang diharapkan praktis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.
b. Kekurangan Metode Proyek
1) Kurikulum yang berlaku di negara kita saat ini, baik secara vertikal maupun horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini;
2) Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan metode ini sukar dan memerlukan keahlian khusus dari guru, sedangkan para guru belum disiapkan untuk ini;
3) Harus dapat memilih topik unit yang tepat sesuai kebutuhan anak didik, cukup fasilitas, dan memiliki sumber-sumber belajar yang diperlukan;
4) Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok unit yang dibahas.
3. METODE EKSPERIMEN
Metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Dengan metode ini anak didik diharapkan sepenuhnya terlibat merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen, menemukan fakta, mengumpulkan data, mengendalikan variabel, dan memecahkan masalah yang dihadapinya secara nyata.
a. Kelebihan Metode Eksperimen
1) Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku;
2) Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi, suatu sikap yang dituntut dari seorang ilmuwan; dan
3) Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaannya yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.
b. Kekurangan Metode Eksperimen
1) Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan mengadakan eksperimen;
2) Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus menanti untuk melanjutkan pelajaran; serta
3) Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan teknologi.
4. METODE PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASI
Pemberian tugas dengan arti guru menyuruh anak didik misalnya membaca, tetapi dengan menambahkan tugas-tugas seperti mencari dan membaca buku-buku lain sebagai perbandingan, atau disuruh mengamati orang/masyarakatnya setelah membaca buku itu. Dengan demikian, pemberian tugas adalah suatu pekerjaan yang harus anak didik selesaikan tanpa terikat dengan tempat.
a. Kelebihan Metode Pemberian Tugas dan Resitasi
1) Pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama; dan
2) Anak didik berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab, dan berdiri sendiri.
b. Kekurangan Metode Pemberian Tugas dan Resitasi
1) Seringkali anak didik melakukan penipuan di mana anak didik hanya meniru hasil pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri;
2) Terkadang tugas itu dikerjakan orang lain tanpa pengawasan; dan
3) Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan indi¬vidual.
5. METODE DISKUSI
Diskusi adalah memberikan altematif jawaban untuk membantu memecahkan berbagai problem kehidupan. Dengan catatan persoalan yang akan didiskusikan harus dikuasai secara mendalam.
a. Kelebihan Metode Diskusi
1) Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan dan bukan satu jalan (satu jawaban saja).
2) Menyadarkan anak didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik.
3) Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya sendiri dan membiasakan bersikap toleran.
b. Kekurangan Metode Diskusi
1) Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar;
2) Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas;
3) Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara; dan
4) Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih for¬mal.
6. METODE LATIHAN
Metode latihan (driil) disebut juga metode training, yaitu suatu cara mengajar untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga, sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu, metode ini dapat digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan.
a. Kelebihan Metode Latihan
1) Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat.
2) Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda/simbol, dan sebagainya.
3) Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.
b. Kekurangan Metode Latihan
1) Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dan pengertian.
2) Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
3) Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan.
4) Dapat menimbulkan verbalisme.
7. PICTURE AND PICTURE
Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Menyajikan materi sebagai pengantar
3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi
4. Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
5. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut
6. Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
7. Kesimpulan/rangkuman
8. NUMBERED HEAD TOGETHER ((KEPALA BERNOMOR) (SPENCER KAGAN, 1992)
Langkah-langkah :
1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya
4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka
5. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain
6. Kesimpulan
9. COOPERTIVE SCRIPT (DANSEREAU CS., 1985)
Skrip kooperatif :
metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari
Langkah-langkah :
1. Guru membagi siswa untuk berpasangan
2. Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan
3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar
4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya.
Sementara pendengar :
• Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap
• Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya
5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas.
6. Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru
7. Penutup
10. KEPALA BERNOMOR STRUKTUR (MODIFIKASI DARI NUMBER HEADS)
Langkah-langkah :
1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
2. Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomor terhadap tugas yang berangkai
Misalnya : siswa nomor satu bertugas mencatat soal. Siswa nomor dua mengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan dan seterusnya.
3. Jika perlu, guru bisa menyuruh kerja sama antar kelompok. Siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil kerja sama mereka
4. Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain
5. Kesimpulan
11. JIGSAW (MODEL TIM AHLI) (ARONSON, BLANEY, STEPHEN, SIKES, AND SNAPP, 1978)
Langkah-langkah :
1. Siswa dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim
2. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
3. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan
4. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka
5. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh
6. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
7. Guru memberi evaluasi
8. Penutup
12. ARTIKULASI
Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru menyajikan materi sebagaimana biasa
3. Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang
4. Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya
5. Menugaskan siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya
6. Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa
7. Kesimpulan/penutup
13. MIND MAPPING
Sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban
Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa dan sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban
3. Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang
4. Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi
5. Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru
6. Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi perbandingan sesuai konsep yang disediakan guru
14. MAKE – A MATCH (MENCARI PASANGAN)
Langkah-langkah :
1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban
2. Setiap siswa mendapat satu buah kartu
3. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang
4. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban)
5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin
6. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya
7. Demikian seterusnya
8. Kesimpulan/penutup
15. THINK PAIR AND SHARE (FRANK LYMAN, 1985)
Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai
2. Siswa diminta untuk berfikir tentang materi/permasalahan yang disampaikan guru
3. Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing
4. Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya
5. Berawal dari kegiatan tersebut, Guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan para siswa
6. Guru memberi kesimpulan
7. Penutup
16. BERTUKAR PASANGAN
Langkah-langkah :
1. Setiap siswa mendapat satu pasangan (guru bisa menunjuk pasangannya atau siswa memilih sendiri pasangannya).
2. Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya.
3. Setelah selesai setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan yang lain.
4. Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan, kemudian pasangan yang baru ini saling menanyakan dan mencari kepastian jawaban mereka.
5. Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan kepada pasangan semula.
17. SNOWBALL THROWING
Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
2. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi
3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya
4. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok
5. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 15 menit
6. Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian
7. Evaluasi
8. Penutup
18. TEBAK KATA
Media :
Buat kartu ukuran 10X10 cm dan isilah ciri-ciri atau kata-kata lainnya yang mengarah pada jawaban (istilah) pada kartu yang ingin ditebak.
Buat kartu ukuran 5X2 cm untuk menulis kata-kata atau istilah yang mau ditebak (kartu ini nanti dilipat dan ditempel pada dahi ataudiselipkan di telinga.
Langkah-langkah :
1. Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai atau materi ± 45 menit.
2. Guru menyuruh siswa berdiri berpasangan di depan kelas
3. Seorang siswa diberi kartu yang berukuran 10×10 cm yang nanti dibacakan pada pasangannya. Seorang siswa yang lainnya diberi kartu yang berukuran 5×2 cm yang isinya tidak boleh dibaca (dilipat) kemudian ditempelkan di dahi atau diselipkan ditelinga.
4. Sementara siswa membawa kartu 10×10 cm membacakan kata-kata yang tertulis didalamnya sementara pasangannya menebak apa yang dimaksud dalam kartu 10×10 cm. jawaban tepat bila sesuai dengan isi kartu yang ditempelkan di dahi atau telinga.
5. Apabila jawabannya tepat (sesuai yang tertulis di kartu) maka pasangan itu boleh duduk. Bila belum tepat pada waktu yang telah ditetapkan boleh mengarahkan dengan kata-kata lain asal jangan langsung memberi jawabannya.
6. Dan seterusnya
CONTOH KARTU
Perusahaan ini tanggung-jawabnya tidak terbatas
Dimiliki oleh 1 orang
Struktur organisasinya tidak resmi
Bila untung dimiliki,diambil sendiri
NAH … SIAPA … AKU ?
JAWABNYA : PERUSAHAAN PERSEORANGAN
19. KELILING KELOMPOK
Maksudnya agar masing-masing anggota kelompok mendapat kesempatan untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran anggota lainnya
Caranya………….?
1. Salah satu siswa dalam masing-masing kelompok menilai dengan memberikan pandangan dan pemikirannya mengenai tugas yang sedang mereka kerjakan
2. Siswa berikutnya juga ikut memberikan kontribusinya
3. Demikian seterusnya giliran bicara bisa dilaksanakan arah perputaran jarum jam atau dari kiri ke kanan
20. COURSE REVIEW HORAY
Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi
3. Memberikan kesempatan siswa tanya jawab
4. Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak 9/16/25 sesuai dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan selera masing-masing siswa
5. Guru membaca soal secara acak dan siswa menulis jawaban di dalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar (Ö) dan salan diisi tanda silang (x)
6. Siswa yang sudah mendapat tanda Ö vertikal atau horisontal, atau diagonal harus berteriak horay … atau yel-yel lainnya
7. Nilai siswa dihitung dari jawaban benar jumlah horay yang diperoleh
8. Penutup
———-
Sumber :
http://dossuwanda.wordpress.com/2008/03/18/ragam-metode-pembelajaran/
Djamarah, Bahri, Syaiful. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta : PT Rineka
Cipta, 2000.
Sagala, H.Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : CV Alfabeta, 2006.
Usman, Uzer, Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosda karya, 2000.
Sudjana, Nana dan Ibrahim, Penelitian dan Penelitian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru, 1989.
________, ktsp.diknas.go.id/download/ktsp_sma/14.ppt

Kumpulan metode pembelajaran/pendampingan

Kumpulan metode pembelajaran/pendampingan

CERAMAH
Pengertian
Metode ceramah yang dimaksud disini adalah ceramah dengan kombinasi metode yang bervariasi. Mengapa disebut demikian, sebab ceramah dilakukan dengan ditujukan sebagai pemicu terjadinya kegiatan yang partisipatif (curah pendapat, disko, pleno, penugasan, studi kasus, dll). Selain itu, ceramah yang dimaksud disini adalah ceramah yang cenderung interaktif, yaitu melibatkan peserta melalui adanya tanggapan balik atau perbandingan dengan pendapat dan pengalaman peserta. Media pendukung yang digunakan, seperti bahan (handouts), transparansi yang ditayangkan dengan OHP, bahan presentasi yang ditayangkan dengan LCD, tulisan-tulisan di kartu metaplan dan/kertas plano, dll.
DISKUSI UMUM (DISKUSI KELAS)
Pengertian
Metode ini bertujuan untuk tukar menukar gagasan, pemikiran, informasi/ pengalaman diantara peserta, sehingga dicapai kesepakatan pokok-pokok pikiran (gagasan, kesimpulan). Untuk mencapai kesepakatan tersebut, para peserta dapat saling beradu argumentasi untuk meyakinkan peserta lainnya. Kesepakatan pikiran inilah yang kemudian ditulis sebagai hasil diskusi. Diskusi biasanya digunakan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari penerapan berbagai metode lainnya, seperti: penjelasan (ceramah), curah pendapat, diskusi kelompok, permainan, dan lain-lain.
CURAH PENDAPAT (BRAINSTORMING)
Pengertian
Metode curah pendapat adalah suatu bentuk diskusi dalam rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman, dari semua peserta. Berbeda dengan diskusi, dimana gagasan dari seseorang dapat ditanggapi (didukung, dilengkapi, dikurangi, atau tidak disepakati)  oleh peserta lain, pada penggunaan metode curah pendapat pendapat orang lain tidak untuk ditanggapi. Tujuan curah pendapat adalah  untuk membuat kompilasi (kumpulan) pendapat, informasi,  pengalaman semua peserta yang sama atau berbeda. Hasilnya kemudian dijadikan peta informasi, peta pengalaman, atau peta gagasan (mind map) untuk menjadi pembelajaran bersama.
DISKUSI KELOMPOK
Pengertian
Sama seperti diskusi, diskusi kelompok adalah pembahasan suatu topik dengan cara tukar pikiran antara dua orang atau lebih, dalam kelompok-kelompok kecil, yang direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu.  Metode ini dapat membangun suasana saling menghargai perbedaan pendapat dan juga meningkatkan partisipasi peserta yang masih belum banyak berbicara dalam diskusi yang lebih luas. Tujuan penggunaan metode ini adalah mengembangkan kesamaan pendapat atau  kesepakatan atau mencari suatu rumusan terbaik mengenai suatu persoalan.Setelah diskusi kelompok, proses dilanjutkan dengan diskusi pleno. Pleno adalah istilah yang digunakan untuk diskusi kelas atau diskusi umum yang merupakan lanjutan dari diskusi kelompok yang dimulai dengan diskusi pleno. Pleno adalah istilah yang digunakan untuk diskusi kelas atau diskusi umum yang merupakan lanjutan dari diskusi kelompok yang dimulai dengan pemaparan hasil diskusi kelompok.
BERMAIN PERAN (ROLE-PLAY)
Pengertian
Bermain peran pada prinsipnya merupakan metode untuk  ‘menghadirkan’  peran-peran yang ada dalam dunia nyata ke dalam suatu ‘pertunjukan peran’ di dalam kelas/pertemuan, yang kemudian dijadikan sebagai bahan refleksi agar peserta memberikan penilaian terhadap . Misalnya: menilai keunggulan maupun kelemahan masing-masing peran tersebut, dan kemudian memberikan saran/alternatif pendapat bagi pengembangan peran-peran tersebut. Metode ini lebih menekankan terhadap masalah yang diangkat dalam ‘pertunjukan’, dan bukan pada kemampuan pemain dalam melakukan permainan peran.
SIMULASI
Pengertian
Metode simulasi adalah bentuk metode praktek yang sifatnya untuk mengembangkan ketermpilan peserta belajar  (keterampilan mental maupun fisik/teknis). Metode ini memindahkan suatu situasi yang nyata ke dalam kegiatan atau ruang belajar karena adanya kesulitan untuk melakukan praktek di dalam situasi yang sesungguhnya. Misalnya: sebelum melakukan praktek penerbangan, seorang siswa sekolah penerbangan melakukan simulasi penerbangan terlebih dahulu (belum benar-benar terbang). Situasi yang dihadapi dalam simulasi ini harus dibuat seperti benar-benar merupakan keadaan yang sebenarnya (replikasi kenyataan).Contoh lainnya, dalam sebuah pelatihan fasilitasi, seorang peserta melakukan simulasi suatu metode belajar seakan-akan tengah melakukannya bersama kelompok dampingannya. Pendamping lainnya berperan sebagai  kelompok dampingan yang benar-benar akan ditemui dalam keseharian peserta (ibu tani, bapak tani, pengurus kelompok, dsb.). Dalam contoh yang kedua, metode ini memang mirip dengan bermain peran. Tetapi dalam simulasi, peserta lebih banyak berperan sebagai dirinya sendiri saat melakukan suatu kegiatan/tugas yang benar-benar akan dilakukannya.
SANDIWARA
Pengertian
Metode sandiwara seperti memindahkan ‘sepenggal cerita’  yang menyerupai kisah nyata atau situasi sehari-hari ke dalam pertunjukkan. Penggunaan metode ini ditujukan untuk mengembangkan diskusi dan analisa peristiwa (kasus).  Tujuannya adalah sebagai media untuk memperlihatkan berbagai permasalahan pada suatu tema (topik) sebagai bahan refleksi dan analisis solusi penyelesaian masalah. Dengan begitu, rana penyadaran dan peningkatan kemampuan analisis dikombinasikan secara seimbang
DEMONSTRASI
Pengertian
Demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk membelajarkan peserta dengan cara menceritakan dan memperagakan suatu langkah-langkah pengerjaan sesuatu. Demonstrasi merupakan praktek yang diperagakan kepada peserta. Karena itu, demonstrasi dapat dibagi menjadi dua tujuan: demonstrasi proses untuk memahami langkah demi langkah; dan demonstrasi hasil untuk memperlihatkan atau memperagakan hasil dari sebuah proses.Biasanya, setelah demonstrasi dilanjutkan dengan praktek oleh peserta sendiri. Sebagai hasil, peserta akan  memperoleh pengalaman belajar langsung setelah melihat, melakukan, dan merasakan sendiri. Tujuan dari demonstrasi yang dikombinasikan dengan praktek adalah membuat perubahan pada rana keterampilan.
PRAKTEK LAPANGAN
Pengertian
Metode praktik lapangan bertujuan untuk melatih dan meningkatkan kemampuan peserta dalam mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya. Kegiatan ini dilakukan di ‘lapangan’, yang bisa berarti di tempat kerja, maupun di masyarakat. Keunggulan dari metode ini adalah pengalaman nyata yang diperoleh bisa langsung dirasakan oleh peserta, sehingga dapat memicu kemampuan peserta dalam mengembangkan kemampuannya. Sifat metode praktek adalah pengembangan keterampilan.
PERMAINAN (GAMES)
Pengertian
Permainan (games), populer dengan berbagai sebutan antara lain pemanasan (ice-breaker) atau penyegaran (energizer). Arti harfiah ice-breaker adalah ‘pemecah es’. Jadi, arti pemanasan dalam proses belajar adalah pemecah situasi kebekuan fikiran atau fisik peserta. Permainan juga dimaksudkan untuk membangun suasana belajar yang dinamis, penuh semangat, dan antusiasme. Karakteristik permainan adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan (fun) serta serius tapi santai (sersan). Permainan digunakan untuk penciptaan suasana belajar dari pasif ke aktif, dari kaku menjadi gerak (akrab), dan dari jenuh menjadi riang (segar). Metode ini diarahkan agar tujuan belajar dapat dicapai secara efisien dan efektif dalam suasana gembira meskipun membahas hal-hal yang sulit atau berat.Sebaiknya permainan digunakan sebagai bagian dari proses belajar, bukan hanya untuk mengisi waktu kosong atau sekedar permainan. Permainan sebaiknya dirancang menjadi suatu ‘aksi’ atau kejadian yang dialami sendiri oleh peserta, kemudian ditarik dalam proses refleksi untuk menjadi hikmah yang mendalam (prinsip, nilai, atau pelajaran-pelajaran). Wilayah perubahan yang dipengaruhi adalah rana sikap-nilai.

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN yang EFEKTIF

EXAMPLES NON EXAMPLES
CONTOH DAPAT DARI KASUS/GAMBAR YANG RELEVAN DENGAN KD
  1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran
  2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP
  3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar
  4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas
  5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya
  6. Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai
  7. Kesimpulan

PICTURE AND PICTURE
Langkah-langkah :
  1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
  2. Menyajikan materi sebagai pengantar
  3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi
  4. Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
  5. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut
  6. Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
  7. Kesimpulan/rangkuman

NUMBERED HEADS TOGETHER
(KEPALA BERNOMOR)
(SPENCER KAGAN, 1992)
Langkah-langkah :
  1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
  2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
  3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya
  4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka
  5. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain
  6. Kesimpulan

COOPERATIVE SCRIPT
(DANSEREAU CS., 1985)
Skrip kooperatif :
metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari
Langkah-langkah :
  1. Guru membagi siswa untuk berpasangan
  2. Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan
  3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar
  4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya.
Sementara pendengar :
  1.  
    • Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap
    • Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya
  2. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas.
  3. Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru
  4. Penutup

KEPALA BERNOMOR STRUKTUR
(MODIFIKASI DARI NUMBER HEADS)
Langkah-langkah :
  1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
  2. Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomor terhadap tugas yang berangkai
Misalnya : siswa nomor satu bertugas mencatat soal. Siswa nomor dua  mengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan dan seterusnya.
  1. Jika perlu, guru bisa menyuruh kerja sama antar kelompok. Siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil kerja sama mereka
  2. Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain
  3. Kesimpulan

STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
TIM SISWA KELOMPOK PRESTASI
 (SLAVIN, 1995)

Langkah-langkah :
  1. Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)
  2. Guru menyajikan pelajaran
  3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya yang sudah mengerti dapat  menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
  4. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu
  5. Memberi evaluasi
  6. Kesimpulan
JIGSAW (MODEL TIM AHLI)
(ARONSON, BLANEY, STEPHEN, SIKES, AND SNAPP, 1978)
Langkah-langkah :
  1. Siswa dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim
  2. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
  3. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan
  4. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka
  5. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh
  6. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
  7. Guru memberi evaluasi
  8. Penutup

PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI)
(PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH) 
Langkah-langkah :
  1. Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai dan menyebutkan sarana atau alat pendukung yang dibutuhkan. Memotivasi siswa untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
  2. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
  3. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
  4. Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya
  5. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap eksperimen mereka dan proses-proses yang mereka gunakan

ARTIKULASI
Langkah-langkah :
  1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
  2. Guru menyajikan materi sebagaimana biasa
  3. Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang
  4. Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya
  5. Menugaskan siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya
  6. Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa
  7. Kesimpulan/penutup
MIND MAPPING
Sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban
Langkah-langkah :
  1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
  2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa dan sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban
  3. Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang
  4. Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi
  5. Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru
  6. Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi perbandingan sesuai konsep yang disediakan guru

MAKE – A MATCH
(MENCARI PASANGAN)
(Lorna Curran, 1994)
 
Langkah-langkah :
  1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban
  2. Setiap siswa mendapat satu buah kartu
  3. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang
  4. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban)
  5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin
  6. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya
  7. Demikian seterusnya
  8. Kesimpulan/penutup

THINK PAIR AND SHARE
(FRANK LYMAN, 1985) 
Langkah-langkah :
  1. Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai
  2. Siswa diminta untuk berfikir tentang materi/permasalahan yang disampaikan guru
  3. Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing
  4. Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya
  5. Berawal dari kegiatan tersebut, Guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan para siswa
  6. Guru memberi kesimpulan
  7. Penutup
DEBATE
Langkah-langkah :
  1. Guru membagi 2 kelompok peserta debat yang satu pro dan yang lainnya kontra
  2. Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan didebatkan oleh kedua kelompok diatas
  3. Setelah selesai membaca materi, Guru menunjuk salah satu anggota kelompok pro untuk berbicara saat itu, kemudian ditanggapi oleh kelompok kontra. Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa bisa mengemukakan pendapatnya.
  4. Sementara siswa menyampaikan gagasannya, guru menulis inti/ide-ide dari setiap pembicaraan sampai mendapatkan sejumlah ide diharapkan.
  5. Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkap
  6. Dari data-data yang diungkapkan tersebut, guru mengajak siswa membuat kesimpulan/rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin dicapai.

ROLE PLAYING
Langkah-langkah :
  1. Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan
  2. Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dalam waktu beberapa hari sebelum KBM
  3. Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang
  4. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai
  5. Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah dipersiapkan
  6. Masing-masing siswa berada di kelompoknya sambil mengamati skenario yang sedang diperagakan
  7. Setelah selesai ditampilkan, masing-masing siswa diberikan lembar kerja untuk membahas penampilan masing-masing kelompok.
  8. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya
  9. Guru memberikan kesimpulan secara umum
  10. Evaluasi
  11. Penutup

GROUP INVESTIGATION
(SHARAN, 1992) 
Langkah-langkah :
  1. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen
  2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok
  3. Guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok mendapat tugas satu materi/tugas yang berbeda dari kelompok lain
  4. Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif  yang bersifat penemuan
  5. Setelah selesai diskusi, juru bicara kelompok menyampaikan hasil pembahasan kelompok
  6. Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan
  7. Evaluasi
  8. Penutup

TALKING STICK
Langkah-langkah :
  1. Guru menyiapkan sebuah tongkat
  2. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan mempelajari materi.
  3. Setelah selesai membaca materi/buku pelajaran dan mempelajarinya, siswa menutup bukunya.
  4. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu guru memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru
  5. Guru memberikan kesimpulan
  6. Evaluasi
  7. Penutup

BERTUKAR PASANGAN
Langkah-langkah :
  1. Setiap siswa mendapat satu pasangan (guru bisa menunjuk pasangannya atau siswa memilih sendiri pasangannya).
  2. Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya.
  3. Setelah selesai setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan yang lain.
  4. Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan, kemudian pasangan yang baru ini saling menanyakan dan mencari kepastian jawaban mereka.
  5. Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan kepada pasangan semula.

SNOWBALL THROWING
Langkah-langkah :
  1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
  2. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi
  3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya
  4. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok
  5. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 15 menit
  6. Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian
  7. Evaluasi
  8. Penutup

STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING
Siswa/peserta mempresentasikan ide/pendapat pada rekan peserta lainnya
Langkah-langkah :
  1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
  2. Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi
  3. Memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya misalnya melalui bagan/peta konsep.
  4. Guru menyimpulkan ide/pendapat dari siswa.
  5. Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu.
  6. Penutup

COURSE REVIEW HORAY
Langkah-langkah :
  1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
  2. Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi
  3. Memberikan kesempatan siswa tanya jawab
  4. Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak 9/16/25 sesuai dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan selera masing-masing siswa
  5. Guru membaca soal secara acak dan siswa menulis jawaban di dalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar (Ö) dan salan diisi tanda silang (x)
  6. Siswa yang sudah mendapat tanda Ö vertikal atau horisontal, atau diagonal harus berteriak horay … atau yel-yel lainnya
  7. Nilai siswa dihitung dari jawaban benar jumlah horay yang diperoleh
  8. Penutup

DEMONSTRATION
(Khusus materi yang memerlukan peragaan atau percobaan misalnya Gussen)
Langkah-langkah :
  1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
  2. Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan
  3. Menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan
  4. Menunjuk salah seorang siswa untuk mendemontrasikan sesuai skenario yang telah disiapkan.
  5. Seluruh siswa memperhatikan demontrasi dan menganalisanya.
  6. Tiap siswa mengemukakan hasil analisanya dan juga pengalaman siswa didemontrasikan.
  7. Guru membuat kesimpulan.

EXPLICIT INTRUCTION
(PENGAJARAN LANGSUNG)
(ROSENSHINA & STEVENS, 1986)
Pembelajaran langsung khusus dirancang untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan  dengan pola selangkah demi selangkah
Langkah-langkah :
  1. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
  2. Mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan
  3. Membimbing pelatihan
  4. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
  5. Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan

COOPERATIVE INTEGRATED READING
AND COMPOSITION (CIRC)
KOOPERATIF TERPADU MEMBACA DAN MENULIS
(STEVEN & SLAVIN, 1995)
Langkah-langkah :
  1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen
  2. Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran
  3. Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas
  4. Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok
  5. Guru membuat kesimpulan bersama
  6. Penutup

INSIDE-OUTSIDE-CIRCLE
(LINGKARAN KECIL-LINGKARAN BESAR)
OLEH SPENCER KAGAN
“Siswa saling membagi informasi pada saat yang bersamaan, dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur”
Langkah-langkah :
  1. Separuh kelas berdiri membentuk lingkaran kecil dan menghadap keluar
  2. Separuh kelas lainnya membentuk lingkaran di luar lingkaran pertama, menghadap ke dalam
  3. Dua siswa yang berpasangan dari lingkaran kecil dan besar berbagi informasi. Pertukaran informasi ini bisa dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu yang bersamaan
  4. Kemudian siswa berada di lingkaran kecil diam di tempat, sementara siswa yang berada di lingkaran besar bergeser satu atau dua langkah searah jarum jam.
  5. Sekarang giliran siswa berada di lingkaran besar yang membagi informasi. Demikian seterusnya

TEBAK KATA
MEDIA :
Buat kartu ukuran 10X10 cm dan isilah ciri-ciri atau kata-kata lainnya yang mengarah pada jawaban (istilah) pada kartu yang ingin ditebak.
Buat kartu ukuran 5X2 cm untuk menulis kata-kata atau istilah yang mau ditebak (kartu ini nanti dilipat dan ditempel pada dahi ataudiselipkan di telinga.

Langkah-langkah :
  1. Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai atau materi ± 45 menit.
  2. Guru menyuruh siswa berdiri berpasangan di depan kelas
  1. Seorang siswa diberi kartu yang berukuran 10×10 cm yang nanti dibacakan pada pasangannya. Seorang siswa yang lainnya diberi kartu yang berukuran 5×2 cm yang isinya tidak boleh dibaca (dilipat) kemudian ditempelkan di dahi atau diselipkan ditelinga.
  2. Sementara siswa membawa kartu 10×10 cm membacakan kata-kata yang tertulis didalamnya sementara pasangannya menebak apa yang dimaksud dalam kartu 10×10 cm. jawaban tepat bila sesuai dengan isi kartu yang ditempelkan di dahi atau telinga.
  3. Apabila jawabannya tepat (sesuai yang tertulis di kartu) maka pasangan itu boleh duduk. Bila belum tepat pada waktu yang telah ditetapkan boleh mengarahkan dengan kata-kata lain asal jangan langsung memberi jawabannya.
  4. Dan seterusnya
CONTOH KARTU
Perusahaan ini tanggung-jawabnya tidak terbatas
Dimiliki oleh 1 orang
Struktur organisasinya tidak resmi
Bila untung dimiliki,diambil sendiri
 NAH … SIAPA … AKU ?
JAWABNYA :   PERUSAHAAN  PERSEORANGAN


WORD SQUARE
MEDIA :
* Buat kotak sesuai keperluan
* Buat soal sesuai TPK

Langkah-langkah :
  1. Guru menyampaikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai.
  2. Guru membagikan lembaran kegiatan sesuai contoh
  3. Siswa menjawab soal kemudian mengarsir huruf dalam kotak sesuai jawaban
  4. Berikan poin setiap jawaban dalam kotak

SCRAMBLE
MEDIA :
  1. Buatlah pertanyaan yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
  2. Buat jawaban yang diacak hurufnya

Langkah-langkah :
  1. Guru menyajikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai
  2. Membagikan lembar kerja sesuai contoh

TAKE AND GIVE
MEDIA :
  1. Kartu ukuran ± 10×15 cm sejumlah peserta tiap kartu berisi sub materi (yang berbeda dengan kartu yang lainnya, materi sesuai dengan TPK
  2. Kartu contoh sejumlah siswa
Langkah-langkah :
  1. Siapkan kelas sebagaimana mestinya
  2. Jelaskan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai
  3. Untuk memantapkan penguasaan peserta tiap siswa diberi masing-masing satu kartu untuk dipelajari (dihapal) lebih kurang 5 menit
  4. Semua siswa disuruh berdiri dan mencari pasangan untuk saling menginformasi. Tiap siswa harus mencatat nama pasangannya pada kartu contoh.
  5. Demikian seterusnya sampai tiap peserta dapat saling memberi dan menerima materi masing-masing (take and give).
  6. Untuk mengevaluasi keberhasilan berikan berikan siswa pertanyaan yang tak sesuai dengan kartunya (kartu orang lain).
  7. Strategi ini dapat dimodifikasi sesuai keadaan
  8. Kesimpulan

CONSEPT SENTENCE
Langkah-langkah :
?        Guru menyampaikan kompentensi yang ingin dicapai.
l      Guru menyajikan materi secukupnya.
l      Guru membentuk kelompok yang anggotanya ± 4 orang secara heterogen.
l      Guru Menyajikan beberapa kata kunci sesuai materi yang disajikan.
l      Tiap kelompok disuruh membuat beberapa kalimat dengan menggunakan minimal 4 kata kunci setiap kalimat.
l      Hasil diskusi kelompok didiskusikan kembali secara pleno yang dipandu oleh Guru.
l      Kesimpulan.

COMPLETTE SENTENCE
Media : Siapkan blangko isian berupa paragraf
yang kalimatnya belum lengkap

Langkah-langkah :
  1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
  2. Guru Menyampaikan materi secukupnya atau siswa disuruh membacakan buku atau modul dengan waktu secukupnya
  3. Guru membentuk kelompok 2 atau 3 orang secara heterogen
  4. Guru membagikan lembar kerja berupa paragraf yang kalimatnya belum lengkap (lihat contoh).
  5. Siswa berdiskusi untuk melengkapi kalimat dengan kunci jawaban yang tersedia.
  6. Siswa berdiskusi secara berkelompok
  7. Setelah jawaban didiskusikan, jawaban yang salah diperbaiki. Tiap peserta membaca sampai mengerti atau hapal
  8. Kesimpulan

TIME TOKEN
ARENDS 1998
Struktur yang dapat digunakan untuk mengajarkan keterampilan sosial, untuk menghindari siswa mendominasi pembicaraan atau siswa diam sama sekali
Langkah-langkah :
  1. Kondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi (cooperative learning / CL)
  2. Tiap siswa diberi kupon berbicara dengan waktu ± 30 detik. Tiap siswa diberi sejumlah nilai sesuai waktu yang digunakan.
  3. Bila telah selesai bicara kopon yang dipegang siswa diserahkan. Setiap bebicara satu kupon.
  4. Siswa yang telah habis kuponnya tak boleh bicara lagi. Yang masih pegang kupon harus bicara sampai kuponnya habis.
  5. Dan seterusnya

PAIR CHEKS
SPENCER KAGEN
1993
APA YANG DILAKUKAN?

l      BEKERJA BERPASANGAN
Guru membentuk tim berpasangan berjumlah 2 (dua) siswa. Setiap pasangan  mengerjakan soal yang pas sebab semua itu akan membantu melatih
l      PELATIH MENGECEK
            Apabila patner benar pelatih memberi kupon
l      BERTUKAR PERAN
            Seluruh patner bertukar peran dan mengurangi langkah 1 – 3
l      PASANGAN MENGECEK
            Seluruh pasangan tim kembali bersama dan membandingkan jawaban
l      PENEGASAN GURU
            Guru mengarahkan jawaban /ide sesuai konsep

KELILING KELOMPOK
Maksudnya agar masing-masing anggota kelompok mendapat kesempatan untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran anggota lainnya

Caranya………….?
  1. Salah satu siswa dalam masing-masing kelompok menilai dengan memberikan pandangan dan pemikirannya mengenai tugas yang sedang mereka kerjakan
  2. Siswa berikutnya juga ikut memberikan kontribusinya
  3. Demikian seterusnya giliran bicara bisa dilaksanakan arah perputaran jarum jam atau dari kiri ke kanan


TARI BAMBU
Agar siswa saling berbagi informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda dalam waktu singkat secara teratur strategi ini cocok untuk materi yang membutuhkan pertukaran pengalaman pikiran dan informasi antar siswa
Caranya?

  1. Separuh kelas atau seperempat jika jumlah siswa terlalu banyak berdiri berjajar . Jika ada cukup ruang mereka bisa berjajar di depan kelas. Kemungkinan lain adalah siswa berjajar di sela-sela deretan bangku. Cara yang kedua ini akan memudahkan pembentukan kelompok karena diperlukan waktu relatif singkat.
  2. Separuh kelas lainnya berjajar dan menghadap jajaran yang pertama
  3. Dua siswa yang berpasangan dari kedua jajaran berbagi sinformasi.
  4. Kemudian satu atau dua siswa yang berdiri di ujung salah satu jajaran pindah ke ujung lainnya di jajarannya. Jajaran ini kemudian bergeser. Dengan cara ini masing-masing siswa mendapat pasangan yang baru untuk berbagi. Pergeseran bisa dilakukan terus sesuai dengan kebutuhan  

DUA TINGGAL DUA TAMU
(TWO STAY TWO STRAY)
SPENCER KAGAN 1992
MEMBERI KESEMPATAN KEPADA KELOMPOK UNTUK MEMBAGIKAN HASIL DAN INFORMASI DENGAN KELOMPOK LAINNYA.
 Caranya :

  1. Siswa bekerja sama dalam kelompok yang berjumlah 4 (empat) orang
  2. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing menjadi tamu kedua kelompok yang lain
  3. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi ke tamu mereka
  4. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain
  5. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka